Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Selamat datang di BLOG Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Watulimo, Semoga bermanfaat dan Berkah.

Hikmah

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang (berjuang) dijalannya dengan terorganisasi rapih, seperti sebuah bangunan yang tersusun kuat". (QS. as-Shaf : 4)

Program

Dalam Pengembangan.

Mutiara Hikmah

"Tolong-menolonglah dalam kebaikan dan taqwa, dan janganlah tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan” (QS. Al Maidah : 2)

Sekretariat

Jl. Raya Pantai Prigi, RT. 11/03 Desa Prigi, Kec. Watulimo, Kab. Trenggalek - 66382.

Pages

Rabu, 02 Maret 2016

Doa Sejahtera dan Mandiri usai Jumatan

Rasulullah SAW kerap membaca doa ini setelah shalat Jumat. Doa berikut ini berisi permohonan penting yang diawali dengan pujian. Dalam doanya berikut ini, Rasulullah SAW meminta harta halal, memohon bimbingan agar selalu berada di jalan Allah, dan memohon karunia-Nya semata. Berikut ini doanya.


اَللَّهُمَّ يَا غَنِيُّ يَا حَمِيْدُ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ يَا رَحِيْمُ يَا وَدُوْدُ أَغْنِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allâhumma yâ ghaniyyu yâ hamîd, yâ mubdi’u wa yu‘îd, yâ rahîmu yâ wadûd. Aghninî bi halâlika ‘an harâmik, wa thâ‘atika ‘an ma‘shiyatik, wa bi fadhlika ‘an man siwâk.

Artinya, “Ya Allah, Yang Maha Kaya, Maha Terpuji, Maha Pencipta, Maha Kuasa Mengembalikan, Maha Penyayang, dan Maha Kasih. Cukupi aku dengan harta halal-Mu, bukan dengan yang haram. Isilah hari-hariku dengan taat kepada-Mu, bukan mendurhakai-Mu. Cukupi diriku dengan karunia-Mu, bukan selain-Mu.

Doa ini dianjurkan dibaca sebanyak empat kali setelah Jumat setelah membaca musabbi‘at. Tentunya sebelum shalat dua rakaat ba‘diyah Jumat. Siapa saja yang melazimkan doa ini niscaya Allah cukupi kebutuhannya dari rezeki yang tidak terduga. Makna doa ini secara mendalam dapat ditemukan padaMaraqil Ubudiyah ala Bidayatil Hidayah karya Syekh M Nawawi Banten. (Alhafiz K)

Sumber : NU Online

Selasa, 01 Maret 2016

Ini Lafal Doa Balas Budi Orang Lain

Manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Untuk bisa tersaji di atas meja kita, nasi dan lauk pauknya melewati proses panjang dan melelahkan yang melibatkan banyak orang. Belum lagi orang-orang yang berbuat baik kepada kita secara cuma-cuma seperti bantuan yang kita terima di tengah perjalanan.

Karenanya Islam mengajarkan kita untuk membalas budi baik orang lain. Di samping itu kita juga dianjurkan untuk mendoakan mereka yang telah berbuat baik kepada kita. Hal ini diajarkan oleh Rasulullah SAW melalui doa berikut ini.

جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا

Jazâkallâhu khairâ

Artinya, “Semoga Allah membalasmu dengan ganjaran yang baik.”

Dalam riwayat lain, Rasulullah juga mengajarkan umatnya untuk mendoakan keberkahan untuk mereka yang berbuat baik. Rasulullah SAW membaca doa ini ketika mengembalikan uang sebesar 40 ribu yang dipinjamnya dari Abdullah bin Abi Rabi‘ah.

بَارَكَ اللهُ لَكَ فِيْ أَهْلِكَ وَمَالِكَ

Bârakallâhu laka fî ahlika wa mâlika

Artinya, “Semoga Allah memberkahimu pada keluarga dan juga hartamu.”

Kepada anak kecil pun, Rasulullah SAW tidak meremehkan budi baik. Karenanya, ketika Abdullah bin Abbas yang masih remaja itu menyediakan air wudhu untuk Rasulullah, Beliau SAW berdoa agar Ibnu Abbas menjadi anak yang pintar.

اَللَّهُمَّ فَقِّهْهُ " زاد البخاري " فَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ

Allhâhumma faqqihhu,” atau dalam riwayat Imam Bukhari, “Allâhumma faqqihhu fid dîn.”

Artinya, “Tuhanku, bukalah pemahaman pengetahuan untuknya.” Pada riwayat Imam Al-Bukhari, “Tuhanku, bukalah pemahaman pengetahuan agama untuknya.”

Dari beberapa riwayat di atas, Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya agar menghargai budi baik orang lain, bahkan budi baik anak kecil sekalipun. Semua riwayat doa di atas disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar.

Selain dengan bahasa Arab, kita juga boleh mendoakan orang lain yang berbuat baik kepada kita dengan bahasa Indonesia atau bahasa daerah setempat. (Alhafiz K)

Sumber : NU Online